Kamis, 27 Oktober 2016

#Pinta

Tak pernah meminta lebih, tak ingin menginginkan hal yang muluk. Aku ini sederhana. Sesederhana harap ku pada mu. Hanya satu kata. Percaya.

Bisakah kiranya satu kata itu ku gantungkan padamu, ada kah hal itu dapat kau berikan untukku. Tiang kuat yang kan menyangga jalinan ini. Penyokong penuh, yang takkan pernah rapuh. Tak kan ada hal lain yang berani ku pinta selain dari kepercayaanmu. Karena aku jua kan berikan hal yang sama padamu, berharap bangunan yang kita rancang ini, mampu berdiri kokoh..

Sabtu, 08 Oktober 2016

Kembali

Tak lagi bisa kuhitung jarak yang kutinggalkan. Letih sudah sayap kukepakkan. Mengarungi lautan dan melintasi langit yang begitu kejam. Teriknya mentari tak mampu menyurutkan tekadku. Aku ingin meninggalkan sarang itu, jauh. Dan lebih jauh lagi. Tak lagi ingin ku kembali. Tak lagi ingin mengenangnya. Aku ingin temukan petualangan ku yang baru. Berusaha sendiri....

Aku tlah bertemu dengan pelangi, tertawa bersama rintik hujan yang dibiaskan oleh mentari. Indahnya langit jingga disisi-sisi negeri yang ku lewati memberikan cerita berbeda setiap kali ku menyapa. Bahkan aku berkenalan dengan aurora, rupanya tak kan bisa kulisankan. Sejenak, sarang itu pun hilang dari pikirku. Tenggelam dalam kagumku. Keanggunan alam membuai bagian bawah sadarku, aku pun mulai menyelami setiap jengkal bahagia yang merasuk perlahan. Aku terpana.

Namun tiba-tiba, angin meniupku dengan sepoinya, perlahan, tampak ia membawa segerombolan awan hitam kelam. Jelas saja, mereka siap menghujaniku dengan ribuan tetes air yang jatuh bagai serangan misil para prajurit perang. Dan aku. Terpaku.
Bukan hanya kali ini badai datang mengejutkanku. Kemarin, mungkin minggu lalu. Atau beberapa bulan sebelumnya, aku merasakan hal yang sama. Mereka slalu membangunkan ku dari mimpi indahku. Aku masih saja sama. Terdiam, mematung. Dan bingung. Berusaha terbang lagi. Tapi ke mana?? Aku di tengah savana. Tak ada pohon yang bisa kutempati, tak ada gua atau bahkan lubang kecil yang bisa kusinggahi, sekedar melindungi sayap letihku dari amukan alam yang tak tau kapan akan berhenti. Aku di daerah asing tak bertuan. Sendiri.

Kembali. Aku. Teringat. Sarangku begitu damai. Namun. Aku tak lagi bisa meraihnya.

Jumat, 07 Oktober 2016

#Oct

Hai oktober,...
Kau datang lagi mengunjungiku.
Apa yang kau tawarkan padaku kali ini. Kuharap bukan itu. Bingkisan tua berhias pita merah jambu yang kau tenteng setiap kali kau menyapa. Aku tau, niatmu ingin membuatnya terlihat lucu, tapi kau membuatnya semakin... Entahlah. Aksen merah jambu itu makin buatku pilu.

Oktober, ....
Bawakan aku berita bahagiamu. Kisahkan aku bersama lembaran baru. Jangan lagi kau buka kitab tua mu itu. Sudah teramat lusuh. Sampulnya pun mulai terlihat koyak di setiap sudutnya. Jangan lagi kau paksakan ntuk mengulas cerita klasikmu.

Oktober,...
Tak lagi adakah halaman kosong yang bisa kuisi dengan guratan pena bahagia ku. Buku lama itu, simpan saja dalam bingkisanmu. Tak ingin ku buka sejarah lalu, itu hanya menyisakan luka. Lagi dan lagi. Hanya guratan perih yang kau torehkan bersama ceritamu. Dan aku, mulai bosan akan rasa sakitku.

Oktober,...
Kali ini beri aku tema baru. Biarkan aku berselancar dengan ujung penaku. Kan kupenuhi setiap halamannya dengan tinta bewarna ceria. Aku pun siap merangkai setiap kata-kata baru menjadi kalimat-kalimat indah penuh makna.

Oktober,...
Waktu kian merangkak jauh. Temani aku dengan senyummu. Isi hariku dengan tawa bahagia teman-temanmu. Bergerak berirama, menari, bersama musimmu yang basah ini. Musim yang siap menyirami keringnya lukaku. Sejukkan perihku. Hingga tak lagi ada noda menyelimuti hatiku, biarkan mengalir jauh.

Oktober,...
Izinkan pula aku mengantarmu dengan senyumku, melepasmu dengan ikhlasku, dan menunggumu kembali datang bersama kegembiraanku. Hingga aku mampu melupakan sakitku yang lalu.

Oktober,...
biarkan aku merindukan mu.....

😃
Welcome the new Oct....

Minggu, 02 Oktober 2016

Pecahan sepi yang terbagi

Situasi canggung seperti apa yang aku hadapi malam ini. Dingin tanpa kata. Tak satu pun diantara kita berusaha bicara memulai memecah keheningan ini. Akupun mulai merasakan kejenuhan dalam diamku. Enggan ini terus meracuni hati untuk tetap pada posisi yg sama. Diam.

Aku benci kesunyian, namun bibir teramat berat ntuk berucap. Kemana aku yang kemarin, ada apa pula dengan mu hari ini. Kecanggungan apa ini. Semua pertanyaan itu menghantui pikiran ku.

Senyum tipis meringis, hanya itu. Sesekali pandangan mencuri dalam diam. Dan. Kita. Tetap saja seperti ini. Hening.....

Sekilas bertatap, namun sekejap membuang pandang. Entah apa yang ingin dilisankan oleh lirikkan itu, namun tak pernah sampai pada tujuannya.

Aku, tak bisa bergerak. Kaku. Hati yang sebenarnya bertanggung jawab untuk situasi ini. Tapi ku tak miliki jawaban ntuk semua tanya yang terlintas. Hanya kecanggungan yang ada saat ini.

Sesuatu di luar sana, tolong pecah keheningan ini. Ramaikan lah dengan apapun itu. Bahkan angin mampu mengusik tenangnya malam. Namun sepi ini tak kunjung hilang.

So awkward, ....

(Dilam, 1 Oct '16...
For someone in there....)
@asw....