Aku merindu.
Dulu, kala masa sulitku, selalu ada tangan yang siap menggenggam hangat jari jemari ini. Mendamaikan gelisah hati. Mendengar setiap ocehan. Dan selalu ada cara menenangkan badai yang datang, meski tak tau dari mana asalnya.
Aku sungguh merindu.
Amat dalam lukaku, tak lagi ada bayang yang siap menantiku dikala senja menjemput. Malamku kian sepi tanpa ada yang mampu mengisi kekosongan ini.
Jauh sebelum sepi ini menyerang, aku terlalu acuh dengan semua yang melindungiku.
Sekarang, perlahan semua meninggalkanku dalam gelap. Bahkan seekor kunang-kunang merasa enggan untuk datang dengan cahayanya.
Terlalu sepi, gelap, sakit.
Aku jatuh pada kedalaman yang tak berhingga. Sendiri,...
Aku teramat merindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar