Minggu, 26 Februari 2017

Do'aku

Hanya lantunan do'a kebaikan yang mampu terucap, meski bibir berkeinginanan mengutuk, tak pernah sanggup ku melisankan, bahkan jika terbesit, ia berlalu segera layak embun yang menguap di udara.

Selasa, 14 Februari 2017

Space

Saat jalan tak lagi bisa beriringan,
Jarak menjadi pilihan yang amat indah ntuk dijalani.
Ketika waktu berusaha menjawab tanya. Perpisahan seolah memberikan solusinya.

Jauh sebelum mentari memutuskan untuk berikan sinarnya. Awan telah siap melindungi pagi dalam kehangatan.
Bahkan daun yang gugur tak pernah miliki dendam pada angin. Air yang jatuh tak sempat menangisi masa yang buatnya pergi.

Namun, sesekali, bulan pun tak mampu bohongi diri. Ia merindukan kehadiran bintang kala malam menjemputnya. Berbisik pada awan, tuk tak biarkan sepi menghantam.

Masa tetap kan berlalu. Jarak kan buktikan bahwa semua kan beri nilai yang kau perlu. Entah itu sakit atau bahagiamu. Indah pastikan datang menjemputmu.

Kita.
Menunggu,
Pesan apa yang kan dibawa hujan pada bumi.
Meski atmosfer selalu jadi ruang dalam kisah ini.

Rabu, 01 Februari 2017

Kamu

Kebencian.
Seberapa besar kata itu merasuki hatimu
Seberapa dingin ia membekukan jiwamu
Hingga kini tiada tawa atau bahkan senyum tergurat diwajah itu.

Kesal.
Mungkinkah ia begitu dalam
Mungkinkan ia begitu kelam
Menutupi setiap cahya yang mencoba sinari harimu.

Tawa.
Tiada lagikah ia dalam kamusmu
Tiada mungkinkah ia hiasi waktu mu
Hingga begitu sendu detik detik berlalu.

Aku.
Apa artiku bagimu
Hanyakah cerita lama mu,
Tak mungkinkah ku mampu kembali menjadi pelipur mu
Atau,
masih adakah tempat dalam relung mu
Biarkan isi kekosongan harimu
Meski ku tak pernah tau,
apa yang jadi sandungan mu,
hingga jadikan mu begitu rapuh.

Kamu.
Adalah kamu.
Dan aku ingin jadi cahya dalam pekatmu.
Jadi senyum dalam sedihmu.
Menemani dalam setiap sepimu.

- Dilam, 01 Feb 2017 // 22.14 wib -
   "Kamu"