Ada saat, kala itu kau begitu bahagia dengan sederhana. Senja bahkan jadi teman bercerita. Malam senandungkan lagu merdu. Tiada guratan cela yang membuatmu tergoyah.
Dahulu, senyum dan tawa tak jenuh hiasimu. Tak penat bahkan tak mengenal kata itu. Selalu kau berbagi suka cita.
Taukah kau, aku merindu saat-saat itu, tiada kata yang mampu ku toreh saat menyuratimu selain kata rindu. Tak pernah lagi tawa menyentuh wajahmu, bahkan senyum tak lagi tercermin dari bibir mungil itu. Ku tak pernah tau, awal apa yang melenyapkan gadisku. Mula mana yang menenggelamkan perempuan riangku.
Jika mampu kuteriakkan, entah pada siapa, "kembalikan perempuanku yang dulu"
Tempat, tak ada satu yang bisa menghibur lagi, cerita tak ada lagi sisa yang mampu melucu. Suram itu kian menutup tabirmu.
Kembali pada masa itu, saat bahagia memberi kehangatan pada dia. Perempuanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar